Test Footer

Motivasi Menulis
Diberdayakan oleh Blogger.

kk fariz

kk fariz
kk fariz

Test Footer 2

Blogger templates

Hosting Unlimited Indonesia

Recent Post

Sakit Hati “Sakit Semua”


                                                  

Benar kata pedangdut Meggy.Z "Lebih baik sakit GIGI daripada Sakit hati", ternyata penyakit hati berdampak luas terhadap Bagian-bagian tubuh yang lain.


Anda, saya, bahkan kita semua tentu sudah pernah bahkan sering mengalami yang namanya Patah Hati, dan ternyata setelah dikaji lebih dalam, sumber segala penyakit adalah terletak di hati, dimana Saat Patah Hati, maka Bagian Tubuh yang lain juga Ikut Merasakan sakitnya, bagian-bagian tubuh yang kecipratan sakitnya diantaranya



1. Sistem hormonal
2. Otak
3. Perut
4. Sistem imun
5. Kulit
6. Rambut

memang benar adanya jika dalam keadaan patah hati/sakit hati, bagian-bagian tersebut akan menanggung akibatnya. Dalam hal tersebut jauh sebelum perdaban modern seperti sekarang ini . Rasulullah bersabda :

"Ketahuilah bahwa di dalam tubuh terdapat segumpal darah, apabila ia baik maka seluruh tubuh akan baik, dan apabila rusak maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah ia adalah hati." (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Hati adalah muara dari segala gerak-gerik dan langkah manusia, Hati juga yang membawa arah tujuan manusia, jika hati bersih maka segala pola tingkah-laku kita akan bersih, sebaliknya jika hati kita kotor, maka semua gerak dan prilaku kita akan kotor.

Hal yang menekankan pentingnya memperhatikan hati adalah bahwa Tuhan menjadikan hati -sesuai hikmah dan ilmuNya- sebagai tempat bagi cahaya dan petunjukNya. Hati adalah tempat ilmu pengetahuan. Melalui hati, manusia dapat mengenal Rabbnya. Dengan hati, manusia mengenal nama-nama Tuhan dan sifat-sifat-Nya. Dengan hati, pulalah manusia dapat menerapakan sifat-sifat Tuhan dalam kehidupan sehari-hari


"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mem-punyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempu-nyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada." (Al-Hajj: 46).

"Sungguh, hati anak Adam itu sangat (mudah) berbolak-balik dari-pada bejana apabila ia telah penuh dalam keadaan mendidih." (HR. Ahmad).

Jadi, iman seseorang tidak akan lurus dan tidak akan baik kecuali jika hatinya lurus dan baik. Maka dari itulah, Allah Yang Maha Mengetahui menggarisbawahi bahwa keselamatan di hari kiamat kelak sangat tergantung kepada keselamatan, kebersihan, dan kebaikan hati.

"Pada hari di mana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, ke-cuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (Asy-Syu'ara`: 88-89).


Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa,


"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku berpegang teguh pada agamaMu." (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

mudah-mudahan kita dijauhkan dari penyakit hati yang satu ini. Sebab Hati adalah sumber dari segala penyakit. Wallahualambishawab.




Referensi dan pustaka :


health.Detik.com

TERKIKISNYA FUNGSI PENDIDIKAN “KEMANA PAHLAWAN TANPA TANDA JASA”

TERKIKISNYA FUNGSI PENDIDIKAN “KEMANA PAHLAWAN TANPA TANDA JASA”


Jiwa mudah memang kerapkali dihinggapi rasa keAKUan, segala sesuatu harus AKU. Egoisme diri masih sangat mengemuka, pewajahan ekspresi diri masih sangat dominan, inilah yang menyebabkan generasi mudah umumunya para remaja mudah sekali untuk mengambil tindakan-tindakan yang  tanpa perhitungan terlebih dahulu, berdalih solidarisme, berlandaskan pertemanan, dan berkedok kesetiaan, sehingga yang dikedepankan adalah perlawanan terhadap orang-orang yang tidak sepaham terhadap diri dan golongannya. Inilah tontonan yang sekarang menghiasi layar kaca, yang menjadi headline disetiap media cetak ‘TAWURAN PELAJARAN DAN MAHASISWA”. Orang-orang yang akan menjadi penerus estapet pembangunan bangsa ini, orang-orang yang diharapkan menjadi pemimpin bangsa ini kedepan, ternodai dengan idelisme yang tanpa perhitungan, solidaritas yang tanpa aturan. Nampaknya  tawuran sudah menjadi budaya bangsa ini untuk menunjukkan eksestensi diri di masyarakat. Kalau kita kaji lebih mendalam, kita boleh berburuk sangka, bahwasanya hal-hal seperti ini terjadi karena peran dan fungsi pendidikan tidak diletakkan pada rel yang sebenarnya, fungsi guru yang seyogyanyya sebagai pendidik sudah bergeser hanya sebagai pengajar, sebab pendidik yang sejati akan memiliki tanggung jawab moral terhadap perkembangan dan sikap anak didiknya, mereka mampu menanamkan aturan-aturan moral yang harus dilaksanakan, mereka mau mengkombinasikan aturan-auran sikap dan prilaku dengan disiplin ilmu yang mereka ajarkan. Sedangkan pengajar hanya sebatas gugur kewajiban, orientasipun hanya kepada formalis, tanpa didukung oleh tanggung jawab moral terhadap anak-anak yang mereka ajar, terbukti dengan diberlakukan system sertifikasi pendidik, dimana para pengajar diberikan reward yang cukup, ternyata tidak mampu mengkondisikan fungsi pengajar sebagai pendidik. Guru yang dulu kita kenal sebagi profesi yang “Tanpa Tanda Jasa”, sekarang justru sebaliknya, profesi guru dijadikan wahana untuk penghidupan. Kemana ‘Umar Bakri’ yang dulu, kemana para pahlawan pendidikan yang mampu mencetak orang-orang hebat bangsa ini. Para guru-guru saat ini hanya disibukkan dengan urusan sertifikasi, sehingga peran dan fungsinya nyaris terabaikan. Pemerintah seharusnya bisa mengkaji ulang tentang system pemberian sertifikasi terhadap para guru dan dosen, jangan hanya sertifikasi diberikan kepada guru-guru yang mampu dalam berkas tetapi lemah dalam kelas, guru-guru yang hanya mampu menjadi pengajar tetapi tidak mampu menjadi pendidik. Semoga rentetan peristiwa yang kerap terjadi dan menghiasi layar kaca tidak lagi terulang, sebab TAWURAN bukanlah suatu cara menuju penyelesaian, TAWURAN hanya akan membawa kerugian baik pihak yang merasa menang, terlebih pihak yang merasa dikalahkan. Semoga menjadi renungan kita semua, Jayalah Dunia Pendidikan Indonesia.
Calo Berdasi bergentanyangan  di Samsat Pagaralam

Calo Berdasi bergentanyangan di Samsat Pagaralam



Masyarakat membayar pajak tepat pada waktunya, seharusnya sudah sepantasnya diberikan reward dari pemerintah, akan tetapi yang terjadi di Samsat pagaralam malah sebaliknya. Petugas yang memang sudah digaji oleh rakyat untuk melayani mereka, bahkan ditambah dengan renumerasi, tidak mampu untuk mencegah mereka melakukan pungutan-pungutan liar diluar pembayaran yang sudah tertera. Tidak heran klo di samsat pagaralam, loket-loket yang disediakan hanya sebagai pelengkap, akan tetapi untuk proses dilakukan oleh satu pintu loket, dimana sudah menunggu disana beberapa orang petugas yang berbekalkan sebuah kalkulator untuk menghitung jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh wajib pajak, memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat pola-pola pelayanan seperti ini sudah lama terjadi disamsat pagaralam, kemana pihak-pihak yang bertanggung jawab akan hal ini.

Ironis, wajib pajak yang membayar tepat waktu yang seharusnya diberikan reward malah dibebankan dengan pungli yang kisarannya antara 50rb-500rb/wajib pajak (ergantung petugas yang menangani).
Tolong pihak-pihak yang berwenang diberantas gayus-gayus kelas teri tersebut, sebab ikan teri kalau diperlihara dan diberi makan yang banyak bisa jadi akan jadi ikan kakap. Beri sanksi yang tegas terhadap oknum yang melakukan pungli, Buat dan jalankan prosedur yang seharusnya. Hampir disetiap loket pembayaran tertera tulisan ‘JANGAN GUNAKAN JASA CALO’, padahal Calonya sudah stenby didalam h h h h.

Video pelayanan pajak disamsat pagaralam

Bagi rekan-rekan yang tidak yakin atau kurang yakin dengan info yang saya berikan, silahkan Tanya kepada setiap orang yang pernah melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor di samsat pagaralam..?  
KECINTAAN VS ANARKISME ‘Innocence Of Muslims’

KECINTAAN VS ANARKISME ‘Innocence Of Muslims’


Umat yang baik memang sudah sepantasnya mencintai Nabinya, mencintai pemimpinnya. Akan tetapi yang tidak kalah pentingnya apakah kita sudah mencintai dan mengikuti apa yang beliau ajarkan, belum ada dalam sejarah kenabiaan, seorang nabi melawan hinaan dan cacian dari kaumnya dengan kekerasan dan pengrusakan, terlebih Nabi Kita Muhammad SAW. Beliau selalu mengajarkan kelembutan dan kerendahan hati, bahkan terhadap musuh sekalipun. Masih melekat dalam ingatan kita ‘ketika beliau melewati suatu daerah yang kota thaib, beliau dilempari dengan batu dan kotoran hewan, hingga wajah Beliau berdarah,  apakah pada saatitu Beliau membalas perlakuan Kafir qurais dengan hal yang serupa? Apakah beliau membalas ejekan dan hinaan dengan hinaan yang lebih dari yang beliau terima, jawabnya TIDAK’. Padahal jika pada saat itu nabi Muhammad SAW mau meminta dan memohon kepada Allah untuk membinasakan orang-orang yang mengejek dan menghina beliau, tentunya kebinasaanlah yang akan didapati oleh orang-orang kafir pada waktu itu. Bahkan pada waktu itu malaikt jibril sudah geram dan ingin membalas kekejaman orang-orang kafir dengan menimpakan gunung dan perbukitan yang ada dikota Thaib, apa jawab beliau, ‘Jangan Jibril, mereka melakukan hal itu karena mereka belum mendapatkan hidayah Allah”, bukankah islam diturunkan kemuka bumi sebagai rahmattan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam). Bahkan suatu ketika Beliau hampir setiap hari diludahi oleh seseorang yang memang ditugasi untuk menyakiti dan memprovokasi Beliau, tetapi takkalah orang yang selalu meludahi beliau sakit, Beliaulah orang yang pertama kali menengok, hingga akhirnya orang tersebut takjub akan keluruhan pribadi Nabi dan menyatakan diri masuk agama Islam. Disanalah letak kesucian dan kerendahan hati dari Nabi Kita Muhammad SAW.
Akan tetapi sungguh ironis yang terjadi dengan umatnya, berdalih kecintaan kepada Beliau, kita melakukan pengrusakan, kita melakukan penistaan yang serupa. Seharusnya kita harus lebih bersikap dewasa, propaganda orang-orang Barat memang Hebat, terbukti dengan film yang mereka buat, umat islam kehilangan jati diri sebagai agama yang rahmatan lil’alamin. Kita bahkan melakukan yang jauh lebih dari yang Nabi kita ajarkan. Orang-orang Barat saat ini mungkin sedang tertawa, mereka telah mempertontonkan kepada dunia ‘bagaimana islam yang sebenarnya’. Terbukti berdalil kebebasan individu Amerika dan Pancis  tidak mau menarik film Innocence Of Muslim dari situs social media Youtube, dan tidak mau menarik dan meinta maaf atas beredarnya karikatur Nabi Muhammad di media Cetak Prancis, pembuat film IOM memang ditangkap akan tetapi penangkapannya bukan atas dasar kasas film IOM yang kontroversial ini.
Seharusnya para ulama dan toko-toko agama islam dan para cendekiawan mau turun kejalan dan menjelaskan kepada umatnya ‘bahwa sebenarnya kondisi inilah yang diharapkan oleh orang-orang barat terhadap islam’. Oleh karena itu kita jangan mau tergiring dengan  kondisi yang mereka harapkan, tunjukkan bahwa islam memang membawa rahmat bagi seluruh alam.
Orang-orang Barat telah berhasil memecah-belah dan membuat kegelisahan umat Islam, Berapa banyak nyawa yang melayang sia-sia yang mengatasnamakan kecintaan, demo turun kejalan dan pengrusakan hampir terjadi di seluruh Negara Islam di belahan dunia ini. Berapa banyak kerugian material yang diakibatkan dari yang namanya ‘Kecintaan’ ini. Kalau Saja Nabi kita menyaksikan apa yang umatnya lakukan sekarang ini, tentunya beliau sangat bersedih. Karena umatnya telah melakukan sesuatu yang tidak pernah beliau ajarkan, karena dengan dalil apa saja, dengan alasan yang bagaimanapun juga, anarkisme tidak pernah diajarkan oleh Nabi Kita Muhammad SAW terlebih oleh Agama Islam, bahkan oleh seluruh agama yang ada didunia ini. Kecintaan yang sebenarnya adalah mengikuti apa yang beliau ajarkan dengan semaksimal mungkin dan meninggalkan apa beliau tidak pernah ajarkan. Itu kecintaan yang hakiki.
Back To Top