Umat
yang baik memang sudah sepantasnya mencintai Nabinya, mencintai pemimpinnya.
Akan tetapi yang tidak kalah pentingnya apakah kita sudah mencintai dan
mengikuti apa yang beliau ajarkan, belum ada dalam sejarah kenabiaan, seorang
nabi melawan hinaan dan cacian dari kaumnya dengan kekerasan dan pengrusakan,
terlebih Nabi Kita Muhammad SAW. Beliau selalu mengajarkan kelembutan dan
kerendahan hati, bahkan terhadap musuh sekalipun. Masih melekat dalam ingatan
kita ‘ketika beliau melewati suatu daerah yang kota thaib, beliau dilempari
dengan batu dan kotoran hewan, hingga wajah Beliau berdarah, apakah pada saatitu Beliau membalas perlakuan
Kafir qurais dengan hal yang serupa? Apakah beliau membalas ejekan dan hinaan dengan
hinaan yang lebih dari yang beliau terima, jawabnya TIDAK’. Padahal jika pada
saat itu nabi Muhammad SAW mau meminta dan memohon kepada Allah untuk
membinasakan orang-orang yang mengejek dan menghina beliau, tentunya
kebinasaanlah yang akan didapati oleh orang-orang kafir pada waktu itu. Bahkan
pada waktu itu malaikt jibril sudah geram dan ingin membalas kekejaman
orang-orang kafir dengan menimpakan gunung dan perbukitan yang ada dikota Thaib,
apa jawab beliau, ‘Jangan Jibril, mereka melakukan hal itu karena mereka belum
mendapatkan hidayah Allah”, bukankah islam diturunkan kemuka bumi sebagai
rahmattan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam). Bahkan suatu ketika Beliau
hampir setiap hari diludahi oleh seseorang yang memang ditugasi untuk menyakiti
dan memprovokasi Beliau, tetapi takkalah orang yang selalu meludahi beliau
sakit, Beliaulah orang yang pertama kali menengok, hingga akhirnya orang
tersebut takjub akan keluruhan pribadi Nabi dan menyatakan diri masuk agama
Islam. Disanalah letak kesucian dan kerendahan hati dari Nabi Kita Muhammad
SAW.
Akan
tetapi sungguh ironis yang terjadi dengan umatnya, berdalih kecintaan kepada
Beliau, kita melakukan pengrusakan, kita melakukan penistaan yang serupa.
Seharusnya kita harus lebih bersikap dewasa, propaganda orang-orang Barat
memang Hebat, terbukti dengan film yang mereka buat, umat islam kehilangan jati
diri sebagai agama yang rahmatan lil’alamin. Kita bahkan melakukan yang jauh
lebih dari yang Nabi kita ajarkan. Orang-orang Barat saat ini mungkin sedang tertawa,
mereka telah mempertontonkan kepada dunia ‘bagaimana islam yang sebenarnya’. Terbukti
berdalil kebebasan individu Amerika dan Pancis tidak mau menarik film Innocence Of Muslim dari
situs social media Youtube, dan tidak mau menarik dan meinta maaf atas
beredarnya karikatur Nabi Muhammad di media Cetak Prancis, pembuat film IOM
memang ditangkap akan tetapi penangkapannya bukan atas dasar kasas film IOM
yang kontroversial ini.
Seharusnya
para ulama dan toko-toko agama islam dan para cendekiawan mau turun kejalan dan
menjelaskan kepada umatnya ‘bahwa sebenarnya kondisi inilah yang diharapkan
oleh orang-orang barat terhadap islam’. Oleh karena itu kita jangan mau
tergiring dengan kondisi yang mereka
harapkan, tunjukkan bahwa islam memang membawa rahmat bagi seluruh alam.
Orang-orang
Barat telah berhasil memecah-belah dan membuat kegelisahan umat Islam, Berapa
banyak nyawa yang melayang sia-sia yang mengatasnamakan kecintaan, demo turun
kejalan dan pengrusakan hampir terjadi di seluruh Negara Islam di belahan dunia
ini. Berapa banyak kerugian material yang diakibatkan dari yang namanya
‘Kecintaan’ ini. Kalau Saja Nabi kita menyaksikan apa yang umatnya lakukan sekarang
ini, tentunya beliau sangat bersedih. Karena umatnya telah melakukan sesuatu
yang tidak pernah beliau ajarkan, karena dengan dalil apa saja, dengan alasan
yang bagaimanapun juga, anarkisme tidak pernah diajarkan oleh Nabi Kita
Muhammad SAW terlebih oleh Agama Islam, bahkan oleh seluruh agama yang ada
didunia ini. Kecintaan yang sebenarnya adalah mengikuti apa yang beliau ajarkan
dengan semaksimal mungkin dan meninggalkan apa beliau tidak pernah ajarkan. Itu
kecintaan yang hakiki.
0 Komentar untuk "KECINTAAN VS ANARKISME ‘Innocence Of Muslims’"